Career and Entrepreneurship Advisory Center

Job Reference
Job Reference
Jenderal Soedirman University
Career and Entrepreneurship Advisory Center
(CEAC)


Keberhasilan sebuah perguruan tinggi tidak hanya diukur dengan banyaknya lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut dalam kurun waktu tertentu, tetapi lebih dari itu adalah banyaknya alumni yang dapat diserap oleh pasar kerja ataupun mampu berwirausaha. Di sisi lain jumlah lapangan pekerjaan sangat terbatas dan peluang usaha terbuka sangat luas.

Untuk dapat merebut pasar kerja serta memanfaatkan peluang usaha, lulusan perguruan tinggi harus memiliki bekal dan informasi yang memadai. Bekal pokok yang harus dimiliki adalah kemampuan teknis sesuai dengan lapangan kerja dan wirausaha yang akan digeluti. Bekal semacam ini secara memadai telah diberikan oleh program studi selama proses pembelajaran baik di kelas maupun di laboratorium serta stasiun percobaan dibimbing oleh tenaga pengajar yang berkompeten, terbukti dengan perolehan IPK lulusan yang tinggi.

Disadari sepenuhnya bahwa bekal teknis saja ternyata sangat tidak memadai di jaman yang sangat kompetitif sekarang ini. IPK yang sangat tinggi tidak bisa menjamin seseorang cepat memperoleh pekerjaan ataupun sukses berwirausaha. Masih ada skill lain yang ternyata sangat penting dimiliki yaitu soft skills. Diyakini umum bahwa soft skills memiliki peran vital yang ikut menentukan keberhasilan karir seseorang, baik sebagai employee maupun sebagai enterpreneurer. Melalui soft skills seseorang belajar bagimana harus berkomunikasi secara intra dan inter-personal, bagaimana menjadi extra ordinary people, bagaimana menangkap dan memanfaatkan peluang usaha dan banyak hal positif lain untuk menunjang karir. Beberapa pakar bahkan menyebutkan bahwa soft skills berkontribusi sampai 80% terhadap kesuksesan karir seseorang. Soft skills yang begitu besar perannya ternyata tidak diajarkan secara formal di program studi. Peningkatan soft skills mahasiswa masih terjadi secara sporadis bagi mereka yang mau berupaya secara mandiri melalui kegiatan kemahasiswaan, pembentukan kelompok diskusi, kajian ilmiah dan sebagainya, ataupun dengan fasilitas dosen mata kuliah teknis yang mau menerapkan metode Student Centered Learning.

Disamping bekal-bekal tersebut, keberhasilan karir lulusan juga sangat dipengaruhi oleh tersedianya informasi karir yang memadai. Kondisi saat ini mengharuskan perguruan tinggi bekerja pro-aktif untuk memperoleh informasi karir dan menyajikannya kepada mahasiswa dan lulusan. Informasi hendaknya digali tidak saja dari sektor publik tapi juga sektor swasta serta dari alumni yang telah berkarir. Dengan demikian maka perguruan tinggi harus mampu membangun jejaring kerjasama dengan seluruh stake holder potensial dalam menunjang karir lulusan.

Lulusan perguruan tinggi sangat diharapkan untuk dapat pula menciptakan lapangan pekerjaan. Kemampuan dalam kewirausahaan akan sangat membantu tidak hanya pada diri lulusan itu sendiri tetapi secara lebih luas akan membantu mengatasi permasalahan bangsa saat ini. Banyaknya peluang
bisnis dan bantuan pemerintah dalam bidang kewirausahaan harus bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa dan lulusan, karenanya pengenalan dan peningkatan budaya wirausaha harus
diperkenalkan sejak dini kepada para mahasiswa.

Dengan kondisi tersebut di atas maka sudah selayaknya Unsoed dengan jumlah mahasiswa hampir 25 ribu orang untuk membentuk sebuah unit kerja yang fokus terhadap pengembangan karir dan kewirausahaan mahasiswa dan lulusan. Mengingat fokus kerja utamanya pada pembinaan karir dan kewirausahaan maka unit kerja tersebut diberi nama Career and Entrepreneurship Advisory Center atau disingkat CEAC.

More information about JSU CEAC visit:

http://ceac.unsoed.ac.id/

Related Posts

Subscribe Our Newsletter